Selamat datang di blog sederhana saya ini, dan saya mengucapkan Terima kasih.

Selasa, 13 Maret 2012

Kumpulan Puisi Siswa Peserta Ekstra Kurikuler Medio 12 Maret 2012

 
 Halo teman-teman, menjadikan siswa memiliki jiwa dan hati untuk mencintai karya sastra adalah bukan pekerjaan mudah, apa lagi kalau membawa anak didik menjadi seorang yang mampu memroduksi sebuah karya sastra. Saya mencoba membimbing anak didik untuk mampu menggeluti sebuah karya sastra, bahkan mampu menciptakan sebuah karya sastra. Pada kesempatan ini saya menampilkan torehan-torehan anak didik saya yang mengikuti kegiatan pengembangan diri/ekstrakurikuler Puisi, Cerpen, dan Drama. Bagi saya pribadi karya anak-anak kami ini sangat patut mendapat apresiasi yang tinggi karena mereka sudah mampu menciptakan beberapa puisi, walau saya juga menyadari bahwa karya anak-anak kami ini memang masih jauh dari sempurna. 

Ini saya unggah tanggal 13 Maret 2012, saya tampilkan tiga siswa dengan karya-karyanya, mereka adalah siswa Kelas VIII A SMPN 2 Selat Tahun pelajaran 2011/2012, yaitu:
1. Ajeng Nadien Pratiwi.

2. Erma Bahar
3. Aztma Adhetiah




Bimbang
Karya  Ajeng Nadien Pratiwi


Dalam tangis ku temukan dirimu
Membawa secercah cahaya kehidupan
Dan membawaku terhanyut
Dalam hangatnya kasihmu

Indah cerita kita
Tak akan pernah terlupa
Dan akan abadi
Sebagai kenangan hidupku bersamamu

Tapi entah mengapa
Hati ini bimbang
Bimbang dengan apa yang kurasakan kini
Bimbang dengan segala rasa tentangmu dan tentang dirinya

Masih ada sedikit harapku
Untuk bisa bercengkrama lagi dengannya
Berbagi cerita bersamanya
Dan bercanda tawa dengannya

Tapi di sisi lain
Ada dirimu
Yang kini telah memilikiku
Yang tulus menyayangiku
Aku takut rasa itu akan tumbuh kembali
Aku takut kembali dalam ketidak pastian
Aku memang sayang
Tapi aku tak bisa terus begini dengannya

Sulit memang
Sulit tuk bisa memilih
Antara dirimu dan dirinya
Antara cinta baru dan cinta lama

Aku tak mau membuatmu terluka
Tapi aku pun tak mau
Bila terus terdiam dalam kehampaan
Kehampaan diriku dan dirinya

Tak ada manusia yang sempurna
Mungkin terlalu sulit tuk dilupakan
Tapi lebih sulit bagiku bila keduanya pergi
Dan mati dalam kesalahan yang  kuperbuat

Kuala Kapuas, 10 Maret 2012

Sahabat
Karya  Ajeng Nadien Pratiwi


Semalam penuh tangis dan haru
Hanya sosokmu
Yang memberikan ketenangan
Di tengah derasnya derai air mata
Sentuhan hangatmu
Mampu memberi semangat baru
Semangat tuk hadapi semua tantangan
Yang siap menghadang dan menguji kesabaran
Tapi aku tak pernah takut
Karena itu semua
Akan kita arungi bersama
Saling memberi dan mendukung
Sahabat…
Hanya dirimu tempatku berbagi cerita
Tangis dan tawa
Kau selalu ada di sisiku
Suatu saat nanti
Jika kita sudah hidup masing-masing
Kuharap saat-saat ini takkan pernah terlupakan
Saat kita tertawa dan menangis bersama
Aku tak tahu
Apa jadinya aku tanpa dirimu sobat
Mungkin hidupku akan hampa
Tak ada canda dan senyuman
Tapi aku percaya
Persahabatan kita akan kekal abadi
Sampai laut kehabisan air
Sampai jantungku berhenti berdetak
Kuala Kapuas, 10 Maret 2012


Bunda
Karya  Ajeng Nadien Pratiwi


Pagi menjelang
Sang surya mulai menghangatkan seluruh alam
Tangan lembutmu menyentuh hangat keningku
Dan membangunkan aku dari dunia mimpi

Kembali pikiranku melayang
Pada saat dimana kau melahirkanku ke dunia
Sembilan bulan kau mengandungku
Dan nyawa kau pertaruhkan demi keselamatanku

Tapi apa balasanku
Aku sering melawan semua nasihatmu
Sering memandang rendah dirimu
Bahkan membuatmu menangis

Detik ini aku tersadar
Dari semua rasa egoku
Yang sesungguhnya adalah ketidak tahuanku
Akan berharganya kasih tulus darimu

Bunda…
Izinkan aku berlutut memohon ampun padamu
Yang mungkin tak akan pernah cukup
Tuk membalas semua
Yang telah kau lakukan untukku

Terima kasih
Karena kau telah memberikan
Kasih sayang yang melimpah di sepanjang usiaku
Tulus cintamu merasuk dalam jiwaku

Aku akan selalu berusaha
Melukisakan senyum indah di wajahmu
Senyum yang akan selalu terlihat
Sampai akhir hayatmu

Kuala Kapuas, 10 Maret 2012

Guru
Karya  Ajeng Nadien Pratiwi



Bagai pelita kehidupan
Kau ajari aku segalanya
Dengan sabar kau membimbingku
Agar aku tak terpuruk dalam kebodohan
Bagai kasih yang tak terbalas
Kau bimbing aku
Menjadi pribadi yang berakhlak mulia
Menjadi manusia yang berguna
Tapi apa yang kuperbuat
Aku melawanmu
Aku mencibirmu
Aku melukai hatimu
Mungkin tak pernah kubayangkan
Betapa beratnya menjadi dirimu
Tetes keringat dan air mata
Mengiringi perjuanganmu
Maafkan aku
Yang terlampau sering membuatmu menangis
Yang selalu membuatmu marah dan kecewa
Yang memandang rendah dirimu
Aku tak tahu
Apa jadinya aku tanpa ada dirimu
Mungkin aku akan hancur
Mungkin masa depanku suram
Terima kasihku untukmu
Karena telah memberikan aku pelajaran hidup
Berjuang dengan sepenuh hati
Tak kenal lelah dan tanpa tanda jasa



Penantian
Karya  Ajeng Nadien Pratiwi


Mengapa semua ini begitu sulit
Begitu sukar dimengerti
Jalan setapak penuh penantian dan air mata
Yang kadang menggoreskan luka batin yang begitu nyata
Entah apa yang ku bayangkan kini
Kurasa hanya bayang fatamorgana
Dan mungkin akan melayang jauh
Bersama harap dan sesalku
Semua terasa pedih
Saat aku sadar
Betapa berartinya kasih sayangmu
Semua yang kita jalani bersama
Suka dan duka
Tawa dan tangis
Semua kujalani dengan iringan belai lembut cintamu
Begitu sempurna kisah kita
Seketika badai datang
Mengoyak kedamaian kita
Tak tahu harus berbuat apa
Tak ada yang inginkan ini terjadi
Mencoba tuk lupakan
Tapi kenangan itu
Seakan selalu menghantui
Di setiap jejak langkahku
Aku tak akan pernah menyesal
Dan selalu akan ku simpan
Lembar-lembar cerita cinta kita
Sampai raga ini tak bernyawa

Kenangan Hidupku
Oleh Ajeng Nadien Pratiwi


Terima kasih untuk semua ini
Semua luka yang kau beri
Aku tak percaya semua ini berakhir
Berakhir dengan begitu menyakitkan

Nada cinta yang mengalun indah
Di setiap langkah perjalanan hidup kita
Ternyata tak sejalan dengan hatimu
Sebuah perjalanan cinta yang palsu

Tak ada penyesalan bagiku melepasmu dan berusaha pergi
Dari penjara yang berjeruji emas
Memang kelihatan indah
Tapi sebenarnya penuh derita

Kini biarkan aku sendiri
Dan berusaha membakar indah kenangan itu
Yang kadang membuatku galau
Hingga meneteskan air mata

Biarlah kita jalani hidup masing-masing
Aku ingin tenang dengan hidupku sekarang
Tak ada lagi bayangmu
Tak ada lagi kata cinta darimu

Kuala Kapuas, 10 Maret 2012


Di Mana Syukurku
Karya  Ajeng Nadien Pratiwi


Limpahan materi telah Kau beri
Tapi aku terhanyut dan meninggalkanMu
Semua kenikmatan telah Kau jabarkan di depan mataku
Tapi aku lupa akan semua pemberianMu

Tuhan...
Begitu besar kasihmu
Bagai sungai yang mengalir
Kau adalah air kehidupan untukku

Indahnya dunia
Tak akan seindah sekarang
Bila Kau tak izinkan aku hadir ke bumi
Begitu sempurna hidupku karena rencanaMu

Maaf bila aku telah meninggalkanMU
Terhanyut dalam indahnya dunia fana
Hidup dengan binar-binar harapan yang tak pasti
Tapi Kau selalu ada untukku dan selalu mengasihiku

Kadang aku menganggap Kau tak adil
Tapi kini aku sadar
Semua yang Kau gariskan di hidupku
Adalah rencana terindah untukku


Kuala Kapuas, 25 Februari 2012

Dilema
Karya  Ajeng Nadien Pratiwi


Aku tak mengerti
Dan mungkin tak akan pernah mengerti
Tentang rasa ini
Semua rasa sakit yang kau beri
Terlampau sering
Kau toreh luka di hati
Tapi entah mengapa
Rasa benciku musnah karena cintaku
Aku dilema
Dilema dengan dua pilihan
Antara cinta dan benci
Antara dirimu dan perasaanku
Bila ku biarkan cinta ini tumbuh
Aku takut
Aku takut luka hati ini
Semakin dalam dan dalam lagi
Tapi bagaimana caranya
Agar aku bisa membencimu
Dan membuang semua bayangmu
Yang entah mengapa semua begitu sulit kurasa
Biarkan waktu yang akan menjawab
Aku hanya bisa diam
Karena bagiku
Mencintaimu itu sakit


Kuala Kapuas, 10 Maret 2012

Kehidupan
Karya  Ajeng Nadien Pratiwi


Ada pahit
Ada manis
Ada tangis
Dan ada senyuman

Kehidupan...
Kadang membuat putus asa
Membuatku hilang arah
Dan tak tahu harus kemana melangkah

Tuhan itu adil
Semua tantangan dan cobaan
Adalah pondasi untukku
Menjadi pribadi yang kuat dan tegar

Mungkin sulit
Tapi harus di jalani
Mencoba melawan terpaan segala caci maki
Bertahan di tengah derasnya derai air mata

Tapi aku sadar
Ini semua adalah jalanku
Jalan yang harus kulalui
Dengan semangat dan dukungan orang yang selalu
di belakangku


Kuala Kapuas, 10 Maret 2012

Perjuangan Hidup
Karya  Ajeng Nadien Pratiwi


Malam berganti pagi
Sang surya pun mulai memancarkan sinarnya
Kaki kecilmu mulai menapaki  jalan setapak penuh harapan
Yang mungkin akan mengancam nyawamu

Tak ada yang peduli
Bagaimana nasibmu hari ini
Mungkin sulit
Tapi inilah jalan hidupmu

Mencari secercah harapan
Untuk bisa hidup lebih layak
Dari pinggiran kota yang kumuh
Dan dari kejamnya bantaian ibu kota

Mencoba merangkak
Dari dalamnya jurang penderitaan
Berjuang untuk bertahan hidup
Ditengah terpaan angin kemiskinan

Sabarlah kawan
Jalani dengan ikhlas dan tabah
Aku yakin di balik semua ini
Tuhan punya rencana yang indah untukmu


Kuala Kapuas, 10 Maret 2012


Ayah
Karya  Ajeng Nadien Pratiwi


Tak pernah kulihat
Wajah yang terlihat penat
Penat akan tuntutan keluarga
Yang harus kau pikul

Seluruh perjuangan dan tetes keringatmu
Kau curahkan
Demi masa depanku
Dan demi sesuap nasi

Tajamnya kerikil kehidupan
Tak pernah sekalipun kau keluhkan
Yang kau tahu hanyalah bekerja dan bekerja
Demi menafkahi keluarga

Ayah...
Aku tahu ini sangat menguras pikiran
Tapi kau tak pernah menjadikan kewajibanmu ini
Menjadi sebuah beban

Bagimu hidup adalah perjuangan
Perjuangan hidup
Yang entah sampai kapan akan berakhir
Mungkin sampai hembusan terakhir nafasmu

Kuala Kapuas, 10 Maret 2012


Nasib Saudara Kita
Oleh  Aztma Adhetiah

25 Februari 2012

Di pagi hari yang begitu indah dan berwarna
Dikau telah pergi untuk mencari harga
Disaat mata masih terasa hampa
Walau hanya sendiri saja

Engkau rela berpanas-panasan
Demi mendapatkan apa  yang kau inginkan
Agar kau bisa makan
Agar kau tetap bertahan

Tak ada yang perduli
Tak ada yang memberi
Tak ada yang mengasihi
Tak ada pula yang pada diri ini

Harusnya kitalah yang membantu
Agar saudara kita bisa maju
Dihari yang begitu biru
Engkau selalu merasa pilu

Akankah terumbar senyum dibibir manismu itu
Disaat kau merasa dirimu satu
Masih adakah yang selalu bersamamu
Keluarga mu telah berlalu

Meninggalkan sedikit ragu
Kau beranjak pergi ke luar pintu
Tak ada harapan bagimu
Bila tak ada orang membantu

Makan pun kau hanya sedikit saja
Itu pun hanya nasi bekas semata
Yang bisa membuat mu bertenaga
Dan bisa membuat mu tertawa

Sedangkan kita selalu
Membuang – buang nikmat itu
Seperti mebuang sampah yang sudah bau

Memang dunia penuh dengan cobaan
Agar kita bisa bertahan
Tetap sabar dengan penderitaan
Dan selalu tersenyum apapun keadaan

Perjuangan belum selesai
Matahari pun masih menjulang tinggi
Walau hanya berjalan sendiri
Tetap ada bunga di hati

Kesabaran
Yang membuat diri ini semakin yakin
Bahwa kelak  dunia akan
Berpaling kagenggaman tangan


Ibu..oh..Ibu
Oleh Aztma adhetiah .B.

Medio 03 Maret 2012

Ibu terimakasih karena telah membesarkanku
Terimakasih telah merawatku
Terimakasih karna telah memberiku
Asi yang terbaik disepanjang hidupku

Ibu dirimu begitu Mulia
Bagaikan  intan permata
Yang tak ternilai harganya
Tak dapat dicari hingga ke ujung dunia

Terimakasih ibu aku sangat menyayangimu
Tak ada yang bisa menggantikan dirimu
Di hidupku
Karna cintamu yang tulus untukku

Ibu engkau sungguh baik hati
Seperti bidadari
Yang sangat harum mewangi
Seperti bunga melati

Ibu kau tak kenal lelah
Setiap hari merawat dan

Love is life
Oleh   Aztma adhetiah

 Medioa 03 Maret 2012

Cinta bagaikan sang surya
Yang selalu menyapa
Selalu ada dalam suka maupun duka
Bahkan disaat kita merasa hampa ,,??

Cinta engkau sungguh luar biasa
Membuat manusia menjadi lupa
Akan jati diri sebenarnya
Tetapi cinta bisa membuat mu terluka

Cinta datang dan pergi begitu saja
Bila telah berdua
Kita selalu merasa bahagia
Serasa di dalam syurga

Cinta ..
Apa sebenarnya cinta
Aku tak pernah mengetahui apa itu cinta
Walau ku pernah mengalami rasa nya jatuh cinta
Apakah cinta itu ada ....
Apakah cinta itu setia
Apakah cinta itu membuat orang bahagia
Mungkin bagi setiap orang yang merasakannya

Seperti fajar yang menyapa
Cinta selalu hangat rasanya ..
Walau sedikit terluka
Cinta bisa mengobatinya

Sehari tak bertemu rasa seminggu
Seminggu tak bertemu rasa sewindu
Alangkah indahnya cinta
Seperti berlian yang tak ternilai harganya

Cinta .. cinta .. dan cinta
Itu yang selalu terucap dikala
Kita sedang jatuh .... cinta
Aku serasa berada di gunung himalaya

Disaat dia mengucap janji
Bila saat nanti dia selalu disini
Menunggu ..dan menanti
Kehadiran cinta sejati


Guru Pedoman Segudang Ilmu
Aztma Adhetiah .B

Medio  7 Maret 2012

Disaat ku terbangun dalam sepi
Aku terbayang dalam mimpi
Wajah yang mulia bagai peri
Guru yang begitu baik hati

Aku berniat dalam hati
Dirimulah yang selalu ku patuhi
Bila aku tak mengerti
Apa arti ilmu ini

Seperti cahaya dalam kegelapan
Yang selalu mengajarkan kebaikan
Yang begitu berarti dan tak dapat dicari
Ilmu yang membuat kita menjadi berarti

Tanpa ada beban di hati
Dia selalu mengajari
Murid murid yang belum mengerti
Apa artinya semua ini
Seperti kopi tanpa gula
Apa daya kita tak bisa
Berdiri sendiri tanpa dia
Belum tentu kita bias

Sampai Hari ini
Oleh Erma bahar

03 Maret 2012

Saatku mulai memandangnya
Saat itu lah ku mulai merasa
Ada segenap cinta yang mulai
Bersemi di dalam hati

                    Ketika aku mulai tak dapat lagi
                    Melihat sosoknya yang selalu hadir
                    Aku pun mulai merasakan
                    Apa itu yang namanya kerinduan

Hal yang belum pernahku rasa
Hal yang belum pernah singgah
Dalam hidupku hingga menguasai
Seluruh mimpi-mimpiku

                    Sampai akhirnya ku dapat memilikimu
                    Damai rasanya hati ini saat kau ada disisi
                    Walau sedikit ragu di hatiku
                    Walau rasa takut kian menghampiri

Tapi itu semua hanya karma
Aku terlalu takut kehilanganmu
Aku takut kau pergi meninggalkan
Semua kenangan tentangmu

                    Waktu terus berjalan tanpa mengenal lelah
                    Hari demi hari telah berganti
                    Begitu pula pada hatimu yang kini
                    Telah berganti dengan yang lain

Walauku tak mampu namunku harus
Menbiarkan mu pergi dari hidupku
Bersama dia yang lebih sempurna
Bersama dia yang lebih kau cinta

                    Sampai hari ini ku masih mencintaimu
                    Sampai hari ini ku masih mengharapkan mu
                    Meski kau tak pernah tau betapa sulit
                    Bagiku untuk melupakanmu


Kasih Ibu
Oleh Erma Bahar

25 Februari 2012

Dengan penuh perjungan
Bertaruh antara hidup dan mati
Kau berjuang agar aku
Dapat hidup di dunia ini

            Dengan penuh kasih
            Kau dekap tubuhku
            Dengan penuh rasa sabar
            Kau didik aku dengan penuh kasih sayang

Kau ajarkanku berdiri
Kau ajarkanku melangkah
Hingga mengajarkanku
Untuk memanggilmu ibu

            Namun ketikaku mulai dewasa
            Betapa beraninya aku
            Menentang keinginanmu
            Hingga mengucapkan kata-kata kasar
            Yang tak pantas kau dengar dari mulutku

Betapa durhakanya aku
Betapa berdosanya aku
Yang tak pernah mengerti
Dan menghargai apa yang telah
Kau lakukan padaku selama ini

            Mengandungku selama sembilan bulan
            Melahirkanku dengan penuh perjuangan
            Bertaruh antara hidup dan mati
            Hanya untuk membawaku kedunia
            Untuk kau sayangi seumur hidupmu

Kalau pun hari ini aku
Bisa membuatmu tersenyum
Dengan panuh rasa bangga dan haru
Dengan semua prestasi yang ku raih

            Namun semua itu tak kan cukup
            Untuk membalas semua jasamu
            Seluruh hidupmu yang telah
Kau pertaruhkan

Hanya untuk melahirkan seorang anak
Yang belum tentu sanggup membalas
Semua jasa dan kasih sayangmu
Yang tak terhingga sepanjang masa

Saatku Kehilangan
Oleh: Erma Bahar
25 Februari 2012

Seseorang yang tak berarti
Akan menjadi lebih berarti
Saat kita kehilangan
Akan menjadi lebih berharga
Saat kita tak mampu mendapatkannya

Juga akan menyedihkan
Saat ada orang lain
Yang mampu memilikinya

Seseorang yang pergi
Tak hanya sulit di lupakan
Tapi juga sulit di gantikan
Oleh siapa pun di dunia ini

    Seseorang yang hilang hanya dapat kembali
    Apabila kita mampu mengobati
    Luka yang ada di dalam hati
Hanya dengan sebuah kata maaf

Tapi seseorang yang telah hilang
Juga akan pergi selamanya
Jika ia memilih hidup di hati yang lain
Dan melupakan kita yang masih menyanginya


Hati ini Masih Untukmu
Oleh: Erma Bahar

25 Februari 2012

Remuk jantungku
Hancur hidupku
Saatku tau bahwa hatimu
Tak lagi untukku

Ku ingin melupakan
Tapiku balum siap kehilangan
Ku ingin menghindari
Tapi bayangmu kian menyiksa diri

Mata ini sudah tak sanggup
Memandangmu yang semakin jauh
Pergi dari hidupku
Otak ini sudah tak sanggup lagi
Menyimpan cerita tentangmu

Bibir ini sudah tak mampu
Menyebut namamu
Meski hatimu tak lagi untukku
Namun hati ini
Masih menyimpan cinta untukmu

Hanya satu harapku
Dalam setiap doa-doaku
Semoga kelak kau bahagia
Bersama dia yang kau cinta



Kasih Sayang Orang Tua
Oleh Erma Bahar

10 Maret 2012

Hari berganti bulan
Bulan berganti tahun
Waktu silih berganti
Dan terus berjalan dengan cepat

                Tapi dia masih sama seperti yang dulu
                Kasih sayang dan kehangatan cintanya
                Masih sama seperti yang dulu
                Saatku masih berada dalam pelukannya

Dia adalah mamahku
Yang sejak dulu sampai saat ini
Masih rela mengorbankan seluruh
Hidup dan matimu untukku

                    Tapi dia tak pernah sendiri
                    Ada seseorang yang juga tak kalah
                    Kasih dan sayangnya untukku
                    Yang juga rela berkorban untukku

Dia lah papahku
Yang rela bekerja keras membanting tulang
Berkerja keras setiap hari
Agar aku dapat menikmati hidup

                Waktu demi waktu telah berganti
                Pada akhirnyaku akan hidup sendiri
                Tanpa kalian di sisiku
                Hidup tanpa kasih sayang kalian

Dengan seluruh perjuanganmu
Kini aku telah berhasil
Meraih seluruh cita-citaku
Meraih semua mimpi
                Tapi semua tak akan pernah terwujud
                Tanpa pengorbanan kalian
Tanpa kerja keras kalian
                Papah dan mamahku

Meskiku tau bahwa
Semua yang telahku raih hari ini
Tidak akan pernah cukup
Untuk membalas semua pengorbanan

            Yang sudah kalian berikan untukku
            Tapi setidaknya hari ini aku
            Dapat membuat kalian tersenyum bahagia
            Sambil meneteskan air mata

Air mata haru
Air mata bangga
Melihatku berhasil mengenakan sebuah toga
Yang menandakan bahwa aku siap

                    Menyongsong masa depan
                    Meraih semua mimpi
                    Yang sejak dulu
                    Selalu inginku capai

Papah.. mamah…
Apa yang aku lakukan hari ini
Tidak akan pernah cukup
Untuk membalas semua kasih sayangmu padaku


Guruku
Oleh Erma Bahar

10 Maret 2012

Di sebuah jalan setapak yang gelap
Aku melihat seberkas cahaya
Yang menyinariku dari kegelapan
Dan memberiku jalan keluar yang penuh cahaya

                    Bagaikan sebuah lentera
                    Kau terangi aku dari kegelapan
                    Bagaikan sebuah mentari
                    Kau sinari aku dengan cahayamu

Kau lah guruku
Yang sudah membantu menerangiku
Dari kebodohan dan menyinariku
Dengan ilmu yang kau berikan

                    Kau mengajariku tentang hidup
                    Kau mengajariku mengenal alam
                    Kau juga yang membantuku untuk
                    Mengenal huruf demi huruf

Sering aku membantah semua perintahmu
Sering aku mengabaikan semua nasihatmu
Tapi kau tak pernah mnyerah
Kau tak pernah berhenti membantuku

            Kau mengasihiku sama seperti ibuku
            Dan mendidikku sama seperti ayahku
            Kau bagaikan orang tua kedua bagiku
            Yang juga tak pernah berhenti mengasihiku

Kau bagaikan sebuah pelita
Yang menerangiku dari kegelapan
Kau lah patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa

Sahabat
Oleh Erma Bahar
03 Maret 2012

Ketikaku merasakan kesepian
Kau datang membawa keceriaan
Ketikaku merasakan kebahagiaan
Kau pun ikut merasakan apa yang ku rasa

            Saatku tengah terluka dan merasakan sakit
            Kau bantuku untuk mengobatinya
            Saatku terjatuh dan tak mampu bangun lagi
            Kau bantuku untuk kembali berdiri

Kadang kau memarahiku sama seperti ayahku
Kadang kau cerewet seperti seperti ibuku
Kadang kau mengesalkan seperti adikku
Kadang kau mengganggu marah seperti kakakku

Sahabat marah seperti ayah
Cerewet seperti ibu
Mengesalkan seperti adik
Mengganggu seperti kakak

Tapi menyangiku lebih dari kekasih
Kekasih suatu saat dapat hilang
Namun sahabat tak kan pernah hilang
Dan terganti oleh apa pun

            Aku mungkin sering meninggalkannya
            Di saatku sedang tertawa bahagia
            Tapi dia tak pernah membenciku
            Walau hatinya telah merasa kecewa

Banyak teman yang hadir
Di saatku sedang tertawa bahagia
Tapi sahabat akan tetap hadir
Di saatku berlinangan air mata



Sabtu, 03 Maret 2012

Bersama Cucuku Yosef 28 Januari 2012 di Jawa



24-28 Januari 2012 pulkam, ibu gerah dan harus opname. Anak, Menantu, Cucuku Yosef Prisatama Gunadi, juga ke Ngampel Jogja.