Selamat datang di blog sederhana saya ini, dan saya mengucapkan Terima kasih.

Minggu, 01 Februari 2009

Pembelajaran Sastra SMP




PEMBELAJARAN SASTRA SMP
Oleh Jupriyanto, S.Pd.
Guru SMPN2 Selat Kuala Kapuas

A. Latar Belakang

Sekolah Lanjutan Pertama merupakan jenjang pendidikan dasar yang mempersiapkan para siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu pengajaran apresiasi sastra tidak lagi bertolak dari patokan suka atau tidak suka.
Di sisi lain globalisasi tidak dapat kita bendung dalam kehidupan kita sebagai pribadi, warga masyarakat, bahkan negara Indonesia pun. Globalisasi mempunyai dampak positif dan negatif.Melalui teknologi semua aspek kehidupan menjadi terbuka dan tanpa batas.
Salah satu cara untuk membentengi akibat negatif dari semua itu dan tuntutan pendidikan yang lebih tinggi, maka pembelajaran sastra mutlak diperlukan agar dapat dinikmati, dimanfaatkan untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan menghargai, membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

B. Pengertian Apresiasi Sastra
Arti secara umum apresiasi adalah penghargaan.
Secara leksikal istilah apresiasi (appreciation) mengacu pada pengertian, pemahaman, dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang memberikan penilaian.
Apresiasi juga diartikan sebagai kegiatan menggauli karya sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra.

C. Tujuan Pengajaran Sastra

Menurut Winifred Ward 1957 mengemukakan manfaat karya sastra bagi siswa antara lain:
1. Peredam emosi
2. Pendorong ekspresi diri
3. Pendorong dan pemandu imajinasi kreatif
4. Menumbuhkan kerjasama sosial
5. Pemberian pengalaman untuk berpikir mandiri

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pembelajaran apresiasi sastra dapat diperoleh siswa melalui:
a. Pengalaman sastra ( pengalaman berapresiasi sastra dan pengalaman berekspresi sastra)
b. Pengetahuan sastra ( pengetahuan teori sastra dan pengetahuan sejarah sastra)



Pengalaman berapresiasi sastra diperoleh siswa melalui :
• Membaca sastra
• Mendengarkan hasil sastra (yang dibacakan, diceritakan, dan dideklamasikan)
• Menonton pementasan hasil sastra (pentas drama, dramatisasi puisi, dramatisasi cerpen)

Pengalaman berekspresi sastra diperoleh siswa melalui :
• Menulis puisi
• Menulis cerita
• Menulis dialog
• Berdeklamasi
• Membaca puisi
• Mementaskan drama

Pemerolehan yang berhubungan dengan pengetahuan sastra dilakukan tidak secara teoritis, tetapi bertolak dari pengalaman berapresiasi. Sedangkan pengetahuan tentang sejarah sastra dapat digunakan sebagai bahan memperluas pengalaman bersastra.

D. Pembelajaran Sastra

Guru sebaiknya memeriksa kurikulum dalam setiap proses awal pembelajaran untuk melihat kompetensi apa yang harus dimiliki siswa pada saat itu yang berhubungan dengan sastra (prosa, puisi, dan drama).
1. Pembelajaran Prosa
Pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran prosa antara lain membaca cerita rakyat, cerita pendek, dan novel.
Guru sebaiknya menentukan dulu bagian-bagian mana yang akan didiskusikan dengan siswanya. Bagian atau gagasan pokok inilah yang merupakan acuan pembentukan moral, kepribadian bagi siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran sastra dalam kurikulum.
Persiapan siswa juga harus kita perhatikan, karena untuk membaca
memerlukan waktu yang cukup lama, diperlukan membaca terlebih dulu di luar jam tatap muka di kelas dengan rambu-rambu yang
sudah ditentukan oleh guru.

2. Pembelajaran Puisi
Pembelajaran puisi dapat dilakukan dengan membaca puisi, mendeklamasikan, menciptakan puisi, mendiskusikan tema, mendiskusikan keindahan bahasa dan lain-lain. Untuk pencapaian penulisan puisi kreatif dapat dilakukan kegiatan menulis puisi yang sesuai dengan tema yang ditentukan atau dipilih siswa. Guru perlu memberi motivasi yang tinggi untuk membangkitkan semangat menulis puisi. Puisi yang telah ditulis siswa diekspos dalam majalah sekolah atau majalah dinding.

3. Pembelajaran Drama
Drama adalah salah satu genre sastra yang berada pada dua dunia seni, yaitu seni sastra dan seni pertunjukkan atau teater.Secara awam drama identik dengan pementasan, tetapi biasanya pembelajaran drama yang sering kita lakukan di sekolah lebih mengarah pada mempelajari drama sebagai sebuah teks sastra daripada pementasan drama.

2 komentar:

  1. Wah... ada Pak guru Kuala Kapuas yang juga ngeblog nih... Salam kenal Pak saya juga dari kuala Kapuas mampir pak di blog saya <a href='http://www.cantiknya-ilmu.co.cc>,Cantiknya Ilmu</a>

    BalasHapus
  2. Halo Pak Eko....makasih sudah mampir dan saya pasti akan mampir di blog Bapak....

    BalasHapus