Telo Bonggol
Mangerteni Kawulo
Telo bonggol adalah
satu di antara seribu saksi perjuanganku
Telo bonggol hanya merupakan satu di antara seribu penyaksi
Telo bonggol yang sering saya cabut dari galengan kulon
ndeso dan kidul ndeso, dan saya bakar di tengah-tengah bara api atau saya
godhok di kuali ireng, kemudian saya minum bersama teh tanpa rasa manis karena
mboten kagungan arto kagem tumbas gendis
adalah temanku, yang mampu masuk ke dalam darah dagingku
mengalir ke seluruh tubuh, hingga ku mampu hidup, bangun pagi, dan jam enam
pagi menapaki jalan-jalan menuju sekolahku
sekolahku yang tau persis keadaanku, siapa aku, aku yang
sering menangis hatinya namun tetap tegar, yang sering protes karena tidak bisa
seperti teman-temanku,
protes karena tidak bisa membeli farfum harum seperti
kawan-kawan dekatku
tau persis karena setiap mau ulangan semester memanggilku
karena belum lunas sppku
Dan telo bonggol tetap bersemayam bersamaku, menjawab iya bu
....
Dan Telo Bonggol selalu memberi motivasi semangat serta
bersyukur kepada-Nya dan kepada Bapak
Ibuk, yang sangat ampuh, ampuh menyekolahkan kami berenam sampai lulus SLTA.
Kini telo bonggol tetap menemaniku sampai kini ...
Di mana aku sing wong ndeso ini sekarang mampu membeli
margarine yang dioles ketika direbus,
Aku yang sekarang bisa maem telo bonggol goreng dengan
ditemani kopi susu panas yang sangat manis ...
Perannya tetap memberi motivasi, mengucap syukur atas
karunia berkat anugrah kepada kami sekeluarga ....
Luar biasa selalu saya haturkan untuk ukuran kami sekeluarga
....
Dengan guru sebagai profesi talenta kami, kami bangga dan
sangat bersyukur kepada Tuhan
karena telah memberikan yang terbaik bagi kami ....
Kami tetap memohon kepada-Mu Tuhan ... mari bantu kami agar
mampu menjadi guru yang baik
di sekolah, di rumah, di masyarakat, sebagai guru, bapak,
suami, dan eyang ....
jadikan kami sebagai kawulo ingkang saget membantu
teman-teman yang memerlukan bantuan dan pertolongan .... dan mampu mengikuti
era kemajuan yang semakin mengglobal.
Jadi guru tidak pernah ada rugi karena memberikan sesuatu yang berguna bagi siswa-siswanya, memberi ilmu memberi sesuatu yang berguna bagi dirinya ....
Makasih telo bonggol ....
lebih bangga kalo jadi kepala sekolah mas ..
BalasHapusWah, bapak ibu yang sebagai anonim:
BalasHapusSaya sangat salut dan memberi acungan jempol kepada Anda karena menurut Anda Jabatan Kepala Sekolah adalah Jabatan yang MEMBANGGAKAN.
Tetapi kalau saya boleh menyampaikan pendapat saya yang berasal dari hati nurani yang paling dalam. SAYA LEBIH SUKA JADI GURU daripada jadi Kepala Sekolah. Mungkin karena saya belum pernah merasa bangganya, namun saya memang dari dulu tidak bercita-cita jadi kepala sekolah. Tawaran dan anjuran sudah beberapa kali agar mengikuti prosesi untuk menjadi kepala sekolah, tetapi saya memang tidak mau memulai langkah untuk menduduki jabatan tersebut.
Terima kasih atas perhatiannya, dan telah mampir di blog sederhana saya.